7 Tips Sholat Di Gunung
Bagi orang yang beragama, ibadah adalah salah satu hal yang sangat penting yang harus dilakukan. Dimanapun berada, kapanpun saat tiba waktunya beribadah kita harus melakukannya termasuk saat melakukan pendakian. Dan kali ini saya akan coba membahas tentang Tips Sholat di Gunung yang perlu diketahui oleh para pendaki yang beragama Islam.
7 Tips Sholat Di Gunung Saat Pendakian
Sholat di gunung sebenarnya hampir sama saja dengan sholat di mushola ataupun di rumah. Yang membedakan hanyalah tempat kita melakukan sholat yaitu di gunung. Secara garis besar cara dan pelaksanaannya sama, namun dalam kondisi tertentu kita diberi kelonggaran karena sholat memang kewajiban yang harus kita lakukan. Langsung saja kita bahas 7 Tips Sholat Di Gunung Saat Pendakian.
- Sholat Normal Seperti Biasa
Yang pertama adalah jika kita masih bisa melakukan sholat secara normal sebaiknya kita melakukannya secara normal. Mulai dari mengambil air wudhu di mata air dengan kemudian sholat menghadap kiblat dengan alas matras atau apapun seperti biasa. Yang pasti jangan sampai meninggalkan sholat dalam keadaan apapun.
- Tayammum
Yang kedua adalah Tayammum. Tayammum adalah cara bersuci yang diperbolehkan jika kita tidak menemui mata air di sekitar tempat kita mendirikan tenda atau camp area. Caranya adalah dengan menggosok-gosokan bagian tubuh yang seharusnya dibasuh dengan air wudhu dan menggantinya dengan debu yang menempel di bebatuan. Kita bisa menggunakan debu dari batu ataupun pasir asalkan debu tersebut suci dan terbebas dari kotoran binatang yang hidup di hutan tersebut.
Berikut tata cara Tayammum yang benar :
- Membaca niat.
- Meletakkan tangan di bebatuan atau pasir untuk menempelkan debu bersih yang nantinya akan digosokan di bagian yang akan disucikan.
- Kedua telapak tangan ditiup dan di tepuk-tepukan serta diusap punggung tangannya dan juga sela-sela jari sampai pergelangan tangan saja.
- Mengusap wajah dengan kedua tangan.
- Semua usapan dilakukan sekali saja.
- Membawa Kompas (Mencari Kiblat)
Tips sholat di gunung selanjutnya adalah membawa kompas untuk mencari arah kiblat. Untuk sholat pada siang hari sebenarnya kita bisa saja hanya dengan mengandalkan sinar matahari, namun untuk kondisi malam hari tentu kita hanya bisa memanfaatkan kompas saja.
Kiblat sangat penting dalam tata cara Islam karena Allah SWT sendiri telah memerintahkan manusia untuk sholat menghadap Ka’bah yang merupakan kiblat umat muslim yang ada di negara Arab Saudi. Namun menurut pemaparan beberapa ahli agama dalam kondisi terdesak dan tidak tahu arah kita boleh sholat menghadap kemana saja asalkan niat kita sholat menghadap kiblat karana Allah Ta’ala.
- Bolehkah Memakai Sepatu Trekking ?
Sebagian besar pendaki pemula banyak yang mempertanyakan hukum sholat dengan memakai sepatu trekking apakah diperbolehkan ? Banyak ulama yang mengatakan boleh. Salah satu dasar alasannya adalah keselamatan. Di gunung suhu saat malam bisa mencapai minus derajat yang pasti sangatlah dingin. Jadi kita diperbolehkan sholat dengan memakai sepatu trekking agar terhindar dari Hipotermia dan juga terhindar dari binatang melata seperti ular.
- Mendaki Setelah Isya
Beberapa gunung di Indonesia ada yang memerlukan beberapa hari untuk mencapai puncak dan ada juga yang hanya memerlukan waktu sekitar 5 – 7 jam saja. Untuk itu sebaiknya kita melakukan pendakian setelah sholat isya. Sebelum itu kita di basecamp saja. Dengan demikian pastinya pikiran akan tenang karena kita telah melakukan kewajiban sebagai muslim untuk melakukan sholat. Dan juga jarak waktu antara sholat berikutnya yaitu Sholat Subuh tergolong lama. Jadi kita bisa fokus melakukan pendakian saja.
- Sholat Jamak Dan Qashar
Pendakian adalah salah satu kegiatan perjalanan yang dalam hukum Islam diperbolehkan bagi orang melakukan Sholat Jamak saat menjadi Musafir (melakukan perjalanan). Kita diperbolehkan men-jamak sholat yang tentu aturannya sudah disebutkan dalam Al-Quran.
Kita boleh men-jamak sholat Dhuhur dan Ashar dan juga boleh men-jamak sholat Maghrib dan Isya’. Kita juga diperbolehkan melakukan sholat Qashar atau pengurangan raka’at sholat seperti sholat Dhuhur, Ashar dan Isya yang sebenarnya 4 raka’at menjadi 2 raka’at saja.
- Mendaki Bersama Ahli Ibadah
Tips Sholat Di Gunung yang terakhir adalah dengan melakukan pendakian bersama orang orang yang ahli ibadah atau tidak pernah meninggalkan sholat. Hal ini tentu akan memacu kita yang memiliki iman pas-pasan untuk tetap menjalankan kewajiban kita sebagai muslim yaitu sholat. Namun diluar itu semua sebenarnya apapun alasannya sholat tidak boleh ditinggalkan dan harus dilaksanakan.
Allah SWT sudah memberi banyak keringanan bagi kita yang tidak bisa sholat secara berdiri boleh melakukan sholat dengan duduk. Yang tidak bisa dengan duduk boleh melakukannya dengan berbaring. Dan yang tidak bisa melakukannya dengan berbaring masih bisa melakukan sholat dengan isyarat. Dan kalau dengan isyarat pun tidak bisa berarti waktunya kita untuk disholatkan.
Demikianlah artikel 7 Tips Sholat Di Gunung Saat Pendakian ini. Semoga bisa bermanfaat kepada kita semua.
Salam lestari.
Referensi : https://www.aristo.id/tips-sholat-di-gunung/#
0 Response to "7 Tips Sholat Di Gunung"
Post a Comment
Komentar Dengan Sopan !